Selasa, 04 Oktober 2011 | 14:10 oleh Ragil Nugroho
SENTRA OLEH-OLEH HAJI, TANAH ABANG
Sentra oleh-oleh haji Tanah Abang: Beli oleh-oleh tidak harus ke Arab (1)
Selain terkenal sebagai sentra tekstil, Pasar Tanah Abang juga dikenal sebagai pusat oleh-oleh haji. Jelang musim haji, sekitar 90 pedagang oleh-oleh khas Arab Saudi sudah sibuk. Mereka bersiap menyediakan oleh-oleh jemaah haji yang pulang dari Mekkah.
Bagi warga ibu kota, tentu nama Pasar Tanah Abang sudah sangat dikenal. Di pasar inilah segala macam tekstil dan produk tekstil diperjualbelikan. Bahkan bisa dibilang inilah pasar grosir tekstil terbesar di Asia Tenggara.
Namun, ada sisi lain di Pasar Tanah Abang yang tak kalah menariknya. Ya, bagi yang belum tahu dan tahun ini akan berangkat menunaikan ibadah haji, di Pasar Tanah Abang ini ada pusat oleh-oleh haji.
Di sini, segala macam produk yang biasa dibawa jemaah haji dari Tanah Suci tersedia. Aneka produk Timur Tengah itu dengan mudah ditemukan di pasar ini. Untuk menemukan penjual oleh-oleh haji itu juga tidak sulit. Para pedagang ini banyak membuka toko di sebelah kiri dan kanan jalan KH Mas Mansyur. Lokasi bisa ditempuh dengan waktu 15 menit dari Jalan Casablanca.
Oleh-oleh haji yang dijual pedagang itu beragam, mulai dari buah kurma, kacang arab, air zam-zam, minyak habatusauda, minyak zaitun, teko, lampu, kopiah, baju, sajadah, permadani, tasbih, dan masih banyak lagi.
Beberapa toko menjual parfum khas Arab, termasuk pacar kuku. Sebagian pedagang juga menjual CD dan MP3 musik Arab. "Dari pada berat-berat membawa oleh-oleh dari Arab mendingan belanja ke kami saja," kata Hamzah Fathoni, pemilik Toko Kafilah di Pasar Tanah Abang itu.
Pelanggan Hamzah kebanyakan jemaah haji yang baru pulang dari Tanah Suci. Mereka membeli oleh-oleh untuk menutup kekurangan buah tangan yang dibeli di Arab Saudi. "Kalau beli ke kami, jemaah haji tak perlu repot memikirkan bagasi pesawat," kata Hamzah.
Pedagang oleh-olah haji tentu bukan Hamzah doang, karena di sini setidaknya ada 90 pedagang yang berjualan. Kebanyakan mereka adalah warga keturunan Arab. Selain di jalan KH Mas Mansyur, puluhan pedagang lain berada di lantai 5 Blok A, Pasar Tanah Abang.
Menurut Hamzah, pedagang oleh-oleh haji di pasar Tanah Abang sudah ada sejak tahun 1980-an. "Ketika itu baru ada empat pedagang warga keturunan Arab," ujar Hamzah.
Sementara toko Kafilah milik Hamzah sudah berdiri sejak tahun 1991. Toko itu merupakan warisan dari orang tuanya. "Jumlah toko makin ramai setelah tahun 2000," terang Hamzah.
Bertambahnya jumlah pedagang itu tak luput dari ramainya pembeli yang mencari oleh-oleh haji. Kondisi itu didukung oleh beragamnya produk dan pilihan yang dijual pedagang. Di pasar ini, jemaah haji gampang menemukan oleh-oleh nan mahal hingga yang murah.
Buah kurma misalkan, tersedia dari harga Rp 50.000 per kilogram (kg) hingga ada yang Rp 350.000 per kg, tergantung jenisnya. "Paling mahal jenis kurma Nabi yang dipercaya menyembuhkan penyakit," kata Salsabila, pemilik Toko Barokah.
Begitu juga harga berbagai jenis kacang Arab. Ada jenis kacang arab keju, mentega, dan kacang madinah. Harga mulai Rp 40.000 hingga Rp 65.000 per kg. Pedagang mengklaim, harga jual oleh-oleh haji itu tidak jauh beda dengan harga di Arab Saudi.
Untuk air zam-zam dijual antara Rp 225.000-Rp 450.000 per galon. Adapun tasbih, teko, gelas, dan sajadah, dijual dari rentang harga Rp 25.000-Rp 135.000.
Rabu, 05 Oktober 2011 | 17:22 oleh Ragil Nugroho
SENTRA OLEH-OLEH HAJI, TANAH ABANG
Sentra oleh-oleh haji Tanah Abang: Tambah pasokan sambut musim haji (2)
Pedagang oleh-oleh haji di pasar Tanah Abang, Jakarta sudah menambah stok untuk menghadapi kenaikan permintaan dari jemaah haji yang yang kembali ke Indonesia. Agar produk tersedia, sebagian pedagang mengimpornya sejak Agustus lalu, langsung dari Arab Saudi.
Hari Raya Idul Adha atau akrab disebut Lebaran Haji jatuh tanggal 10 Dzulhijah atau 6 November 2011. Saat itu, umat Islam dari seluruh penjuru dunia menunaikan ibadah haji di kota Mekkah, Arab Saudi.
Walau Lebaran Haji masih lama, kesibukan begitu terasa di sentra oleh-oleh haji di pasar Tanah Abang. Puluhan pedagang sudah sibuk memajang dagangan, berupa oleh-oleh khas haji seperti kurma, kacang arab, air zam-zam, sajadah di tokonya.
Mereka sibuk menghadapi kenaikan permintaan saat para jemaah haji pulang ke Tanah Air. Tak hanya melayani pelanggan yang datang langsung ke toko, mereka juga menerima pesanan dari pelanggan lewat telepon. "Biar masih sebulan lagi, pelanggan sudah ramai," ujar Hamzah Fathoni, pemilik toko Kafilah di Tanah Abang.
Untuk mengantisipasi kenaikan permintaan, Hamzah bahkan sudah menimbun barang-barang dagangannya jauh-jauh hari. Ia mengaku, paham betul kapan waktu ramai pembeli. Wajar saja, karena ia sudah bergelut dalam bisnis ini sejak 10 tahun silam.
Untuk menambah stok oleh-oleh haji, Hamzah mengimpornya langsung dari Arab Saudi. "Kebetulan, ada saudara yang jadi eksportir di sana," kata Hamzah.
Agustus lalu, Hamzah bahkan sudah menerima kiriman tiga kontainer oleh-oleh haji dari Arab Saudi. Kiriman itu langsung ia terima di pelabuhan Tanjung Priok. "Ini bisnis keluarga kami yang di Arab Saudi dan yang di Indonesia," kata Hamzah yang enggan menyebut nilai impor itu.
Baru-baru ini, dia juga mendatangkan produk makanan seperti kurma, air zam-zam dan kacang arab. "Sebulan sebelum Lebaran Haji, stok kami sudah ada semua," ungkap Hamzah.
Ia memperbanyak stok sejak jauh-jauh hari karena pelanggannya tak hanya sebatas Jabodetabek saja, tapi juga datang dari daerah. "Untuk pelanggan yang jauh, pesanan saya kirim pakai jasa logistik," terang Hamzah.
Ia juga melayani pesanan dari pedagang. Seperti bulan ini, pesanan dari pedagang sudah mulai ramai. Apalagi, kata Hamzah, harga yang ia banderol saat ini masih terbilang miring ketimbang saat Lebaran tiba. "Saat Lebaran harga sudah naik 50%," kata Hamzah yang punya pelanggan di Sumatra dan Jawa.
Roni Rizal, pemilik Toko oleh-oleh haji Toyyibah, juga sudah menambah stoknya dengan impor langsung dari Arab Saudi. Lewat teman lamanya saat masih kuliah di Kairo, lulusan Al-Azhar, Kairo, Mesir ini mendapatkan pasokan dagangan oleh-oleh khas haji.
Menurut Roni, impor langsung oleh-oleh haji dari Arab Saudi sejatinya bisa dilakukan sendiri lewat biro jasa eksportir di Arab. Tapi, Roni enggan menggunakan jasa itu karena biayanya mahal. "Kalau sudah ada kenalan dan saling percaya, lebih gampang dan prosesnya lebih murah," kata pria yang sudah 10 tahun berbisnis oleh-oleh haji itu.
Dari semua jenis barang impor, Roni memperbanyak air zam-zam karena air ini yang paling laris. "Dari total impor saya, 60% nya air zam-zam," ujar Roni yang juga enggan menyebut besaran nilai impornya itu.
SENTRA OLEH-OLEH HAJI, TANAH ABANG
Sentra oleh-oleh haji Tanah Abang: Panen raya, saat musim haji tiba (3)
Tradisi membawa oleh-oleh haji mendatangkan berkah bagi pedagang oleh-oleh haji di Tanah Abang. Saat musim haji, omzet pedagang naik hingga 200%. Selain air zam-zam dan kurma, ada tren kenaikan penjualan produk herbal dari Arab seperti minyak habatusauda.
Rasanya memang tak afdol kalau pulang dari Tanah Suci Mekkah tak membawa buah tangan. Apalagi kita punya tradisi: silakan pergi asal pulang membawa oleh-oleh. Bagi si penerima oleh-oleh, mungkin akan berucap: tak soal datang sendiri, asalkan merasakan oleh-olehnya.
Kuatnya tradisi oleh-oleh itulah yang dimanfaatkan oleh para pedagang oleh-oleh haji di Pasar Tanah Abang. Apalagi, dari tahun ke tahun, koleksi oleh-oleh haji di pasar ini semakin lengkap saja. Jadi, tak perlu heran, saat musim haji, pasar ini selalu dipenuhi mantan jemaah yang baru menunaikan ibadah haji.
Para jemaah ini membeli oleh-oleh di Tanah Abang, bukannya tanpa alasan. Setidaknya, dengan membeli oleh-oleh di sini, ongkos belanja jadi lebih irit karena tak perlu menambah ongkos kargo pesawat yang tentu sangat mahal.
Hamzah Fathoni, pemilik toko oleh-oleh haji Kafilah di Tanah Abang mengaku selalu memanen omzet berlipat saat musim haji tiba. "Kenaikan omzet bisa mencapai 200%," ungkap Hamzah.
Dalam musim haji, Hamzah bisa mendulang omzet hingga Rp 45 juta per hari. Sementara pada hari-hari biasa, Hamzah hanya mampu meraih omzet Rp 15 juta.
Demikian juga dengan Roni Rizal, pemilik toko Toyyibah. Seperti Hamzah, dia juga menikmati kenaikan omzet yang besar. Lihat saja, kalau di hari biasa dia hanya mampu menangguk omzet tak lebih dari Rp 10 juta per hari, di musim Lebaran, omzetnya bisa tembus Rp 25 juta per hari
Pedagang sendiri sudah punya patokan kapan musim haji tiba, yakni sejak sebulan sebelum Lebaran Haji dan sebulan setelahnya. Pertanda lain, ketika kelompok terbang (kloter) pertama haji tiba di Tanah Air hingga kedatangan kloter terakhir.
Para pedagang perlu mengetahui pasti hal ini. Maklum, ibaratnya petani, saat musim haji adalah saatnya memanen laba. "Musim haji itu adalah masa panen kami," ujar Hamzah, sumringah.
Menurut Roni, sebenarnya penjualan di saat lebaran Idul Fitri juga bagus. Omzet pun bisa naik meski tak setinggi saat musim haji. Saat Lebaran, yang paling laris adalah penganan Arab dan sandang, sajadah, dan tasbih. "Yang paling laris, jelas baju muslimah," ujar Roni.
Dari sekian banyak aneka bentuk oleh-oleh haji, oleh-oleh makanan seperti air zam-zam dan kurma, tetap menjadi pilihan favorit. Setelah itu ada lampu arab, teko, dan juga gelas arab. "Kurma dan air zam-zam menjadi oleh-oleh wajib," kata Hamzah.
Roni pun menikmati segarnya berjualan air zam-zam dan lezatnya berniaga kurma. Namun, Roni bilang, ada tren baru dalam penjualan oleh-oleh haji tahun ini. "Obat herbal dari Arab sekarang lebih laris daripada tahun lalu," kata Roni.
Obat herbal yang mengalami kenaikan permintaan itu adalah minyak jintan hitam atau dikenal dengan nama habatusauda. "Kenaikan bisa 50% ," kata Roni.
Menurut Roni, kenaikan permintaan habatusauda terjadi karena meningkatnya tren pengobatan alternatif. Dalam menjual habatusauda itu, Roni menjualnya dalam dua bentuk cair dan kapsul.
Sumber:
http://peluangusaha.kontan.co.id/v2/read/peluangusaha/79186/Sentra-oleh-oleh-haji-Tanah-Abang-Tambah-pasokan-sambut-musim-haji-2
http://peluangusaha.kontan.co.id/v2/read/peluangusaha/79044/Sentra-oleh-oleh-haji-Tanah-Abang-Beli-oleh-oleh-tidak-harus-ke-Arab-1
http://peluangusaha.kontan.co.id/v2/read/peluangusaha/79296/Sentra-oleh-oleh-haji-Tanah-Abang-Panen-raya-saat-musim-haji-tiba-3-