Rumah sesuai dengan fungsi utamanya yaitu sebagai tempat tinggal, mestinya harus mengakomodasi kepentingan-kepentingan sang pemilik rumah. Bukan hanya sebagai tempat tidur, akan tetapi merupakan tempat kegiatan kehidupan sehari-hari. Dari faktor inilah maka tercipta beberapa jenis kegiatan rumah yang mana masing-masing kegiatan mensyaratkan akan membutuhan ruang tertentu. Agak rumit ya…..bahasanya?? Baiklah pembaca tu dhe poin saja, bahwa rumah kita haruslah terdiri dari beberapa ruangan misalnya ada ruang tamu, ruang tidur, ruang keluarga, dapur kamar mandi dan lainya. Nah untuk menciptakan ruangan tadi kita butuh penyekat diantaranya adalah dinding batu bata, atau dinding bata merah. Kenapa saya katakan diantaranya dinding bata merah, ya karena penyekat antar ruangan bisa diciptakan dengan beberapa bahan diantaranya partisi gypsum, partisi dengan papan, partisi dengan sekat kayu dan masih banyak lagi. Masing-masing sesuai dengan fungsi dan peruntukannya mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dinding batu bata atau dinding bata merah merupakan material yang lazim digunakan dihampir semua rumah permanen yang ada di indonesia atas dasar itulah maka kita disini membahasnya. Nah selain sebagai sekat dinding batu bata atau dinding bata merah tadi juga sebagai komponen perkuatan struktur rumah kita (akan tetapi kita tidak membahas seberapa besarnya).
Batu bata atau bata merah, benda apakah ia?
Kita ketahui bersama bahwa bata merah atau batu bata merupakan material yang berasal dari tanah ditambah campuran tertentu yang dibakar, dan kita tidak akan membahsanya. Akan tetapi yang kita bicarakan adalah beberapa hal tentang proses pembuatan batu bata atau bata merah yang nantinya berhubungan langsung dengan kualitas bata kita. Mungkin sebagian pembaca berpikir bahwa kenapa kita harus mengetahui sedikit peoses pembuatan bata, kenapa kita harus mengetahui syarat-sayarat batu bata atau bata merah….gitu saja kok repooooot? mungkin seperti itu sebagian pertanyaanya dari pembaca. Ya tidak apalah apapun tulisan ini, semoga berguna bagi anda
Baik pembaca sekalian, bata merah dalam proses pembuatanya bukan hanya kegiatan mencetak tanah, mengeringkan dan membakarnya, akan tetapi diperlukan campuran supaya menjadi bata dengan kualitas yang sesuai dengan yang diinginkan, tentu saja juga ada tanah yang bagus tanpa bahan campuran tambahan yang dapat menjadikan bata bagus. Tanah atau kita sebut tanah liat merupakan unsur utama yang membentuk bata kita, akan tetapi diperlukan beberapa unsur tambahan diantaranya adalah:
1. Pasir
Jika hanya tanah liat yang digunakan dalam proses pembuatanya maka setelah proses pembakaran sangat mungkin ditemukan bata dengan susut ukuran yang signifikan, selain itu juga menyebabkan bata melengkung dan juga retak. Nah karena retak, varisi ukuran yang besar, juga bentuk bata yang melengkung merupakan salah satu kejelekan bata merah atau kejelekan batu bata, maka ketika anda mau memilih bata merah hindari kejelekean tadi dan kalau mau tahu salah sau penyebabnya adalah kurangnya pasir dalam prorses pembuatan bata.
Tetapi perlu diingat bahwa terlalu banyak pasir akan menyebabkan bata anda menjadi getas dan lemah. Lha yang ini juga harus dihindari
2. Kapur
Dalam campuran bata merah yang baik perlu mengandung kapur dalam jumlah tertentu dimana kapur ini berfungsi untuk membantu pelelehan butir-butir pasir dan membantu mengikat butir-butir tanah. Nah dengan adanya kapur ini akan dihasilkan bata dengan kekuatan yang baik dan bata yang halus. Kapur sebagai campuran dalam membuat bata haruslah berupa serbuk, jika berupa butiran atau bongkahan yang terjadi adalah ketika pembakaran kapur akan menjadi kapur tohor (CaO), yang mana kapur tohor ini jika terkena air akan bereaksi dan mengembang, pengembangan kapur tohor dalam bata ini akan menyebabkan bata menjadi retak.
Nah pembaca, walapun dalam praktek pembuatan bata masih ditambah campuran yang lain selain yang telah tersebut di atas, akan tetapi rumahdangriya hanya bisa membahasnya 2 poin tadi.
Sekarang berarti sudah tahukan bata yang baik, bata yang baik dari 2 kesimpulan paragrap di atas adalah bata tidak boleh retak dalam jumlah yang banyak, tidak boleh terdapat variasi ukuran yang tinggi, getas, lemah, bentuk bata yng melengkung dan bata jika terkena air menjadi retak-retak. Nah penyebanya sudah tahu kan jika bata sperti itu……?
Syarat-syarat bata atau bata merah atau batu bata
Persyaratan batu bata atau bata merah menurut SII-0021-78 dan PUBI 1982 adalah sebagai berikut :
1. Bentuk standar bata ialah prisma segi empat panjang, bersudut siku-siku dan tajam, permukaan rata dan tidak retak-retak
2. Ukuran standar
Modul M-5a:190x90x65 mm
Modul M-5b:190x140x65 mm
Modul M-6:230x110x55mm
3. Bata dibagi menjadi 6 kelas kekuatan yang diketahui dari besar kekuatan tekan yaitu kelas 25, kelas 50, kelas 150, kelas 200 dan kelas 250
Kelas kekuatan in menunjukan kekutan tekan rata-rata minimal dari 30 buah bata yang diuji
4. Bata merah tidak mengandung garam yang dapat larut sedemikian banyaknya sehingga pengkristalanya (yang berupa bercak-bercak putih) menutup lebih dari 50% permukaan batanya.
Pengujian bata
Untuk mengetahui baik buruk dan mutu bata harus dilakukan pengujian sebagai berikut :
1. Uji serap air
Pengujian ini dilakukan dengan cara bata diambil acak dalam keadaan kering mutlak kemudian direndam dalam air sampai semua porinya terisi dengan air. Maka persentase berat air yang terserap dalam bata dibandingkan berat bata adalah indeks angka serap air pada bata. Bata merah atau batu bata diangap baik jika penyerapan airnya kurang dari 20%. Sepertinya kalau yang ini harus dilakukan di laboratorium ya…
2. Uji kekerasan
Uji kekerasan bata dilakukan dengan menggoreskan kuku pada permukaan bata, jika goresan dengan kuku itu menimbulkan bekas goresan maka kekerasan bata anda kurang baik. Nah yang ini mudah kan bisa anda lakukan sendiri
3. Uji bentuk dan ukuran
Semua permukaan bata harus rata dan bersudut siku-siku.
4. Uji bunyi
Uji bunyi dilakukan dengan memegang dua bata kemudian memukulkanya satu dengan yang lainya dengan pukulan tidak terlalu keras. Bata yang baik akan mengeluarkan bunyi yang nyaring. Uji bunyi ini merupakan salah satu parameter kekeringan dari batu bata anda. Tentu saja bata akan berbeda jika dalam keadaan basah, walaupun bata yang baik dia tidak akan mngeluarkan bunyi yang nyaring
5. Uji kandungan garam
Uji kandungan garam dilakukan dengan cara merendam sebagian tubuh bata kedalam air, air akan terserap bata sampai ke bagian bata yang tidak direndam. Selama proses penyerapan air inilah garam-garam yang terkandung bata akan terlarut kea atas ke bagian yang tidak direndam air. Nah garam-garam pada bata ini berupa bercak-bercak putih. Bata dikatakan baik jika bercak-bercak putih yang menutup permukaan bata kurang dari 50%. Apa yang terjadi jika kandungan garam di bata anda tinggi….?bat dengan kandungan garam yang tinggi secara langsung akan berpengaruh pada lekatan antara bata dengan mortar pengisi, dimana dengan terganggunya lekatan antara bata dan mortar pengisi akan menurunkan kwalitas bata anda.
Catatan rumahdangriya :
Dengan proses pembuatan bata yang sebagian besar masih tradisional maka akan sangatlah sulit kontrol kualitas bata yang dihasilkan ditambah pengetahuan akan tehnologi bahan campuran bata yang belum semua menguasainya, maka biasanya pembuat bata yang penting dia nyetak tanah dan membakarnya asal jika terkena air tidak hancur ya…sudah cukup. Nah denah kondisi bata yang seperti itu maka yanga nadalakukan adalah:
1. Belilah bata yang berasal dari daerah yang sudah memang terkenal baik tanahnya. Biasanya disebuah daerah yang tanahnya jika dibuat genteng bagus maka biasanya juga akan dihasilkann bata yang bagus.
2. Walapun bata yang kita gunakan dalam jumlah ribuan, tidak ada salahnya dicek secara acak kwalitas batanya.
3. Jika memang sudah terlanjur membelinya, atau sudah terlanjut terpasang tetapi kulitas batanya kurang bagus, maka komponen beton anda yang harus dijaga kualitasnya. Kualitas beton yang mesti anda jaga, meliputi kualitas beton, kulitas besi tulangan beton dan yang sangat penting adalah cara pelaksanaan atau pembuatan betonya. Ekh jangan lupa perawatan betonya ya………….
Semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar