Tampilkan postingan dengan label rencana bisnis. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label rencana bisnis. Tampilkan semua postingan

Selasa, 04 Oktober 2011

7 Poin Utama Keberhasilan Ekspansi Ritel

Views :185 Times PDF Cetak E-mail
Senin, 03 Oktober 2011 14:14
tokobabekuBagi Anda yang menyukai dan menekuni bidang bisnis ritel, paparan berikut ini sangat sayang jika Anda lewatkan. Di tengah persaingan yang sengit dalam dunia ritel sekarang ini, kinerja yang profitable dan konsisten adalah sebuah tantangan besar yang harus dijawab. Berikut adalah 7 poin utama yang harus disimak jika ingin memenangkan kompetisi di bisnis ritel dunia.

1. Pilih pasar dengan cermat
Memilih pasar yang tepat membutuhkan kejelian sekaligus pengetahuan. Untuk menentukan tempat yang menjadi target kegiatan bisnis dengan baik, kita perlu melakukan analisis terhadap pasar yang ada. Mengapa? Karena setiap pasar memiliki karakteristiknya sendiri. Setelah mengetahui karakteristik pasar yang akan dituju, kita baru bisa meneliti cara untuk menyesuaikan merek dengan pasar tersebut agar lebih berpeluang diterima dengan baik oleh pasar, yang pada gilirannya akan membuatnya menguntungkan. Di masa sekarang, kehadiran sebuah bisnis di ranah maya sudah menjadi prasyarat agar bisa menjangkau lebih banyak konsumen. Namun tentu saja jalur online ini tidak bisa berdiri sendiri. Ia harus diintegrasikan dengan metode-metode lainnya.

2. Lakukan ekspansi globalSaat berekspansi ke negara lain, pertimbangkan untuk menggunakan pendekatan portofolio karena sesungguhnya inilah yang diterapkan oleh para pemain global yang ada. Diperlukan sebuah keseimbangan antara pasar-pasar dengan pertumbuhan yang berbeda.

3. Mengerti bahwa konsumen di negara berkembang itu cerdasPasar yang sedang berkembang sering dikonotasikan dengan ketertinggalan dan karena itu kita sering menganggapnya kurang berwawasan dan berpengetahuan. Hal ini sering bertentangan dengan apa yang kita temui di lapangan. Para konsumen di pasar berkembang kadang justru memiliki selera, tuntutan dan pengetahuan yang lebih baik dari para konsumen di pasar yang sudah lebih mapan. mereka kadang juga lebih kritis dan menuntut. Pahamilah mereka sebagai kelompok orang yang kita harus layani. Dan tanamkan kesadaran bahwa mereka adalah manusia yang dinamis yang bisa berubah seiring waktu.

4. Pesaing lokal tidak selalu lebih lemahPemain lokal sering dipandang sebelah mata. Sering karena terlalu kagum dengan pemain luar yang terlihat lebih besar dan ‘berduit’, orang menjadi abai dengan kekuatan para pesaing lokal. Keunggulan para pemain lokal yaitu kedekatan mereka dengan budaya dan karakter masyarakat setempat, kemapuan untuk memahami pola pikir konsumen setempat yang tiada duanya dan bagaimana mereka bisa merangkul pemerintahan yang berkuasa. Tak hanya itu, pemain-pemain lokal juga para peniru praktik-praktik terbaik dari rival kelas dunia. Mereka dengan kearifan lokalnya mengadopsi pelajaran-pelajaran terbaik dari luar untuk diterapkan di dalam.

5. Ketahui bahwa aturan organisasi global dan nasional berbedaKoridor untuk organisasi skala dunia dan skala nasional memiliki perbedaan yang relatif signifikan. Saat Anda hendak bermain di kancah global, mau tak mau Anda harus menentukan tingkat mana pengambilan keputusan terjadi untuk berbagai aspek. Bisnis ritel mencakup detil tetapi ekspansi global adalah bagaimana membangun skala agar bisa menemukan titik keseimbangan.

6. Sadari kecemerlangan bakat lokalSatu lagi potensi lokal yang tidak bisa diremehkan: bakat-bakat lokal yang tersembunyi. menggali dan merekrut bakat lokal merupakan sebuah prioritas utama dan pertama dalam ekspansi global. Makin cepat bakat lokal dilebur dalam bisnis, akan semakin baik pula hasilnya kelak. Dengan menyertakan bakat lokal, kesuksesan jangka panjang juga akan lebih mudah dicapai dan dipertahankan.

7. Ekspansi global membutuhkan pandangan jangka panjangEkspansi ke kancah global mengharuskan kita untuk memiliki perspektif dan pandangan jangka panjang. Diperlukan waktu dan kesabaran untuk bisa menjalani proses ekspansi. Break even point (BEP/ titik impas)  kadang cukup lama untuk bisa dicapai. Namun jika diteropong dalam kacamata jangka panjang, pastikan terjadi tren positif, bukan sebaliknya. (*/Akhlis)

Sumber:
http://ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/174-rencana-bisnis/11659-7-poin-utama-dalam-keberhasilan-ekspansi-ritel.html

Trik Menyampaikan Paparan Bisnis dengan Tepat

Trik Menyampaikan Paparan Bisnis dengan Tepat Views :637 Times PDF Cetak E-mail
Senin, 03 Oktober 2011 09:21
pitch1011Paparan bisnis memberikan Anda kesempatan yang sangat singkat untuk menjual ide, produk atau bisnis Anda kepada investor, kolega, dan kontak bisnis lainnya. Tujuan paparan bisnis adalah untuk mendapatkan perhatian agar para investor ingin duduk lebih lama untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. Anda tidak perlu untuk berbagi semua rincian bisnis saat paparan pertama. Pertemuan tindak lanjut dapat dilakukan untuk pembicaraan selanjutnya.

Berikut beberapa instruksi agar paparan bisnis Anda efektif:

1. Identifikasi tujuan paparan bisnis dan pendengar yang dituju. Sebagai contoh, Anda mungkin berniat dalam pertemuan dengan investor potensial membahas dukungan untuk bisnis baru Anda. Jauhkan hal ini dari tujuan ini ketika Anda merencanakan paparan agar investor penasaran mengenai paparan Anda selanjutnya.

2. Tuliskan poin-poin paparan agar terwujud hasil yang Anda inginkan. Sertakan fakta-fakta untuk mengilustrasikan poin Anda dan manfaat bagi para pendengar.

3. Sesuaikan informasi untuk membuat paparan dapat menggambarkan bagaimana produk, layanan atau ide bisnis Anda berbeda dari pesaing. Investor, bahkan pelanggan menginginkan sesuatu yang berbeda yang lebih baik dari produk serupa.

4. Praktekan memberikan  paparan beberapa kali sehingga Anda dapat melakukannya dengan lancar dan percaya diri.

5. Ciptakan antusiasme pendengar tentang prospek Anda. Sajikan informasi dengan percaya diri.

6. Akhiri paparan agar ditindaklanjuti. Misalnya, meminta investor untuk dapat mengatur pertemuan membahas peluang investasi lebih terinci. Bingkai permintaan tersebut dengan cara yang sulit untuk ditolak. Tanyakan kapan Anda dapat melakukan pertemuan kembali bukan menanyakan apakah investor tertarik dalam bisnis tersebut.

Sumber:
http://ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/174-rencana-bisnis/11642-trik-menyampaikan-paparan-bisnis-dengan-tepat.html

Selasa, 27 September 2011

Membuat Rencana Bisnis yang Menarik Bagi Investor

Views :661 Times PDF Cetak E-mail
Senin, 26 September 2011 10:36
rencanabis0911Sebuah rencana bisnis menjelaskan model bisnis, produk, layanan, pasar, strategi, serta kebutuhan pendanaan untuk bisnis baru atau perubahan bisnis yang sedang dikerjakan. Rencana bisnis diperlukan untuk mendorong investor masuk ke dalam perusahaan. Dengan masuknya investor ke dalam perusahaan diharapkan rencana bisnis yang telah dibuat dapat direalisasikan.

Tentunya diperlukan strategi khusus untuk membuat rencana bisnis menarik bagi investor. Berikut beberapa hal yang dapat Anda terapkan dalam menyiapkan rencana bisnis:

1. Tentukan produk atau jasa yang Anda tawarkan serta bagaimana mengatasi tantangan dalam pasar. Hal ini akan menunjukkan nilai dalam memecahkan tantangan dengan mengidentifikasi dokumen referensi pelanggan dan referensi industri dari konsultan atau penelitian internal Anda. Dengan begitu, Anda akan menunjukkan kepada investor bagaimana menempatkan produk atau jasa yang terpisah dari kompetisi. Di samping itu, tentukan pasar untuk bisnis selama periode lima tahun. Jelaskan bagaimana pasar dapat berubah dari kerangka waktu dan bagaimana bisnis akan merespon perubahan ini.

2. Menentukan strategi bisnis dan langkah-langkah untuk mengeksekusi rencana tersebut. Rencana bisnis harus menjelaskan tentang potensi kemitraan, saluran penjualan dan proses penjualan. Mengidentifikasi pesaing saat ini dan masa depan dan bagaimana mereka akan bereaksi dengan bisnis di pasar. Tentukan apakah bisnis tersebut membutuhkan perlindungan paten dan kemungkinan untuk duplikasi produk atau jasa. Jelaskan putaran dana yang diperlukan, rencana penawaran umum perdana dan rencana akuisisi.

3. Buatlah laporan laba-rugi multi-year. Sertakan proyeksi pendapatan, pengembangan produk, penjualan dan pemasaran, administrasi umum dan pendapatan kotor. Tentukan dana awal yang Anda cari dan bagaimana dana awal akan digunakan.

4. Identifikasi manajemen perusahaan dan staf yang diperlukan. Meringkas tonggak utama untuk mencapai rencana bisnis termasuk kebutuhan dana, tujuan staf, tujuan penjualan, dan peristiwa besar seperti gerakan ke pasar baru, akuisisi, dan putaran pendanaan berikutnya.

5. Tulis rencana bisnis menggunakan semua informasi yang diperlukan dan rencana pembaharuan rencana bisnis bila diperlukan.

Sumber:
http://ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/174-rencana-bisnis/11434-membuat-rencana-bisnis-yang-menarik-bagi-investor.html

Selasa, 06 September 2011

7 Kiat Sukses Solopreneur


Views :1795 Times PDF Cetak E-mail
Selasa, 06 September 2011 10:37
Umumnya, pada awal-awal usaha atau pada masa perintisan, bisnis rumahan berskala kecil dikelola oleh pelaku tunggal atau bisa disebut dengan solopreneur. Karena hanya di-maintain oleh satu orang, banyak yang sangsi akan keberhasilan bisnis tersebut di masa mendatang.
solopreneurAnggapan itu tentu saja salah. Meski hanya dikelola oleh satu orang tanpa bantuan karyawan serta berlokasi di rumah tanpa ada gedung atau ruko sewaan, bisnis itu tetap potensial meraup untung besar bila si pelaku memanfaatkan daya kreatifitasnya secara maksimal.
Berikut adalah tujuh kiat meningkatkan omzet bisnis rumahan yang dikelola oleh solopreneur seperti yang dilansir dari situs Entrepreneur.com.

Memanfaatkan teknologi
Dengan bantuan newsletter dan beberapa sosial media yang kini sedang booming serta blog, solopreneur bisa menggaet konsumen sebanyak yang diinginkan. Kehadiran video conference juga dapat membantu meningkatkan kredibilitas bisnis rumahan.

Outsource
Saat ini, begitu banyak outsourcing yang muncul dengan menawarkan jasa berbiaya murah. Anda bisa mendelegasikan sebagian kecil tugas atau pekerjaan kepada mereka. Seperti penyusunan pembukuan misalnya. Anda cukup meminta bantuan akuntan yang bisa dipercaya untuk melakukan penyusunan pembukuan tersebut.

Jeli akan peluang
Kejelian dalam melihat peluang sangat mutlat bagi solopreneur. Karena hanya sendiri dalam mengelola bisnisnya, solopreneur dituntut untuk bisa multitasking, mulai dari menciptakan strategi pemasaran, merancang business plan, me-manage konsumen hingga melihat segala macam peluang yang bisa dijajaki demi meningkatkan omzet.

Memperlakukan bisnis selayaknya bisnis
Jangan memperlakukan bisnis yang sedang Anda tangani sebagai usaha sampingan semata. Tapi, kelolalah secara profesional. Susunlah segala macam dokumen yang berkaitan dengan bisnis Anda itu secara sistematika. Cara-cara itu bisa membuat bisnis Anda tampak profesional di mata konsumen sehingga menambah kepercayaan serta loyalitas konsumen.

Lakukan investasi
Benar adanya bahwa melakukan bisnis rumahan secara tunggal bisa menekan pengeluaran semaksimal mungkin. Meski demikian, investasi tetap dibutuhkan untuk modal ekspansi usaha.

Jangan melupakan tujuan Berbisnis
Apa sebenarnya tujuan Anda berbisnis? Apakah hanya sekadar menambah penghasilan keluarga atau ingin menciptakan kerajaan bisnis yang bisa dinikmati anak serta cucu kelak? Ada baiknya, solopreneur juga mengetahui dengan baik, visi serta misinya dalam berbisnis. Buatlah business plan untuk membuat Anda tetap fokus menjalani bisnis dan seiring perkembangan bisnis tersebut, buatlah business plan yang lebih update.

Jalin relasi dengan klien
Walau lebih banyak menghabiskan waktu di rumah dalam mengelola roda bisnis, tapi perlu diingat bahwa menjalin relasi dengan klien atau konsumen bagi solopreneur juga sangat penting. Membangun networking adalah salah satu hal wajib yang harus dilakukan oleh semua entrepreneur. Networking bisa memperluas wawasan, bisnis serta kolega yang dibutuhkan solopreneur dalam mengembangkan bisnisnya. (*/ely)

Sumber:
http://ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/174-rencana-bisnis/10872-tujuh-kiat-bagi-solopreneur-untuk-kembangkan-bisnis.html

Senin, 05 September 2011

Membuat Rencana Bisnis yang Sukses

PDF Cetak E-mail
Minggu, 04 September 2011 06:31
bizplan0911Menulis rencana bisnis bukan sekadar peserta lomba yang dapat menunjukkan sebuah ide produk yang dapat dipercaya. Di bawah ini, manager Palo Alto software, Alan Gleeson, membeberkan beberapa tips bagaimana membuat sebuah rencana bisnis yang sukses.

1. Ketahuilah siapa klien Anda
Poin awal untuk berbagai rencana bisnis harus disusun berdasarkan prespektif klien Anda. Apa yang menjadi tujuan dari rencana bisnis? Apakah ini untuk melindungi pendanaan, atau untuk menyampaikan rencana masa depan bagi perusahanaan? Penulis harus menyesuaikan rencana bagi ketentuan-ketentuan spesifik dari klien. Para penanam modal akan mencari penjelasan-penjelasan mengenai pengajuan investasi dan kerangka waktu dalam mendapatkan uang mereka kembali.

2. Kerjakan tugas Anda
Tanpa penelitian pasar, tidak akan ada yang dapat menjalankan rencana bisnis Anda secara serius. Anda harus memastikan bahwa rencana bisnis mencangkup acuan pada besarnya pasar, ini meramalkan perkembangan dan bagaimana cara memperoleh akses ke pasar. Sebagai contoh, sebuah rencana untuk café internet akan mempertimbangkan populasi sekitar, jangkauan internet, ramalan tentang apakah ini akan menanjak atau menurun, termasuk tinjauan dari lingkungan yang bersaing.

3. Periksalah dengan teliti masalah Anda
Suatu bagian yang utuh dalam mengerti banyak lingkungan bisnis adalah suatu persaingan. Jadi, Anda perlu berpikir mengenai bagaimana para pemegang jabatan bersaing dan apakah ada yang disebut pengendali harga. Lalu Anda harus memasukkan dengan detail dari bagaiamana anda dapat bersaing secara efektif dengan pemain-pemain yang ada.

4. Perhatian rincian

Buatlah rencana yang sederhana, tetapi memasukkan detail-detail yang cukup untuk memastikan pembaca telah mendapatkan informasi untuk membuat keputusan yang dapat diinformasikan. Menerangkan bahwa rencana dari penulis biasanya mempunyai sebuah aturan yang berarti untuk menjalankan bisnis, rencana yang ada harus mencerminkan arti yang professional, tidak ada kesalahan dalam mengeja, anggapan-anggapan yang realistik, proyeksi yang dapat dipercaya dan isi yang akurat. Penulis harus menetapkan format dari rencana bisnis. Jika diperlukan presentasi rencana bisnis, Anda harus membuat back-up presentasi di PowerPoint.

5. Kenapa harus berinvestasi?Jika anda mencari investor di bisnis Anda, hal ini penting untuk menjabarkan secara jelas kesempatan dalam menanamkan modal. Mengapa  para penanam modal lebih memilih untuk menanamkan uangnya ke dalam bisnis Anda dibandingkan dengan menyimpan uang di sebuah akun bank, saham, atau menginvestasikan di bisnis yang lain? Apakah Unique Selling Proposition (USP) di dalam bisnis? Mengapa orang lain membelanjakan uangnya untuk membeli dari Anda?

6. Mencangkup seluruh kawasan
Lakukan penelitan berdasarkan rencana bisnis haruslah tepat. Awal mula yang baik adalah jaringan bisnis dan rencana bisnis. Bagian yang harus dicakup melingkupi: hasil/layanan, pasar, persaingan, tim manajemen, pemasaran, operasi dan keuangan. Anda juga akan membutuhkan bagan warna yang sederhana dan tabel data untuk pengilustrasian beberapa kawasan.

7. Lakukan penghitungan
Angka-angka akan menjadi pokok persoalan yang harus diteliti dengan cermat. Harga-harga harus didokumentasi secara lengkap dan ramalan-ramalan penjualan harus konservatif dan realistis. Ketika harga-harga lebih pasti dan dapat diprediksi, sebuah faktor yang genting di dalam bisnis atau kegagalan dalam berbisnis akan menjadi tingkat utama dari penjualan. Jika Anda tidak nyaman dengan pelajaran matematika, pilih seseorang untuk membantu dalam mempersiapkan satu arus kas yang sederhana dan grafik titik balik modal. Ini akan membantu pembaca mengerti berapa banyak penjualan yang wajib Anda buat untuk menutupi harga Anda, dan juga berapa banyak pembiayan yang wajib ditingkatkan, dan berapa banyak pemasukan yang harus ditingkatkan secara sukses.

8. Ringkasan

Komponen yang paling penting yang menjadi titik berat dalam suatu rencana adalah ringkasan pelaksanaan. Ini adalah ringkasan dari seluruh rencana dan ini biasanya ditempatkan di awal. Hal ini juga sangat bermanfaat bagi para penanam modal. Bagi penanam modal jika mereka suka, mereka akan terus membacanya, jika mereka tidak suka, akan mereka tinggalkan. Hal ini harus diselesaikan di akhir proses perencanaan bisnis dan harus memiliki ‘faktor wow’ yang memikat mereka untuk membaca lebih jauh lagi.  Dengan ini, penulis juga harus mempersiapkan suatu ‘puncak lift’ sekilas gambaran ikhtisar selama lima menit dari keuntungan dari produk-produk yang baru.

9. Pendapat kedua

Sekali Anda telah menyelesaikan rencana Anda, Anda harus mengulangnya secara terpisah. Pilih seseorang yang dapat ditugaskan di suatu tempat yang dapat menawarkan aspek-aspek dalam berbisnis. Jaringan bisnis setempat atau agen anda harus membantu ini. Tinjauan ini harus tepat sesuai dengan pertanyaan-pertanyaan yang ada bahwa hal ini bisa ditempatkan ke dalam konsep yang harus ditinjau kembali.

10. Rumus akhir

Pada akhirnya, sebuah rencana harus selalu dilihat sebagai sebuah dokumen hidup dan berisi tanggal-tanggal yang spesifik, tenggat waktu, dan pertanggungjawaban. Ini harus secara terus-menerus diperiksa dan diperbaharui, seperti yang digunakan di dalam diskusi ‘rencana lawan hal yang sebenarnya’. Bisnis menitikberatkan pada bagaimana orang lain beraksi dan terhitung di dalamnya. Suatu rencana bisnis yang berhasil akan membantu untuk memastikan bahwa bisnis ini secara utuh tertuju kepada keharusan untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan.

Sumber:
http://ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/174-rencana-bisnis/10812-membuat-rencana-bisnis-yang-sukses.html

Kepercayaan sebagai Aset Usaha

Views :1220 Times PDF Cetak E-mail
Senin, 05 September 2011 08:48
Perusahaan harus berjalan secara etis. Perusahaan yang mengeksploitasi karyawannya atau lingkungan sekitarnya atau gagal untuk bekerjasama dengan komunitas dunia atau lokal, akan semakin  menyadari bahwa diri mereka rentan terhadap kritik destruktif. Perusahaan juga akan menyadari betapa sulitnya merekrut dan mempertahankan orang-orang berbakat.

asset_0911Sir Christopher Gent, pimpinan GlaxoSmithKline, mengatakan bahwa kepercayaan ialah ‘izin usaha’ sebuah perusahaan. “Kebutuhan untuk dihargai dalam komunitas Anda menjadi sebuah isu yang semakin penting. Harus ada semacam tingkat kepercayaan, karena kepercayaan itu ialah izin usaha. Itu sangat penting dalam bisnis farmasi seperti GlaxoSmithKline. Di samping itu, kepercayaan adalah urusan hidup atau mati bagi orang-orang yang kita kasihi. Persepsi nilai komunitas tersebut kini cukup luas diterima.”

Indra Nooyi, pimpinan dan CEO PepsiCo, berbicara tentang kewajiban moral untuk menghormati lingkungan dan tentang kewajiban perusahaan untuk menunjukkan praktik yang berkelanjutan dan etis.

“Kami menyebut ini sebagai ‘kinerja yang bertujuan’, dan kelestarian lingkungan menjadi bagian penting dari kinerja yang bertujuan tersebut. Pada dasarnya tujuan kami ialah memastikan bahwa kami memelihara lingkungan dan mengembalikannya seperti dalam keadaan semula terutama sehubungan dengan air dan energi. Jadi di seluruh penjuru dunia kami telah melepaskan kekuatan orang-orang kami untuk muncul dengan ide-ide mengurangi, mendaur ulang, melestarikan lingkungan dan kami membuat kemajuan yang besar dengan mengurangi jumlah air yang digunakan dalam manufaktur dan jejak karbon kami di lingkungan. Sebagai konsekuensinya, apa yang kami saksikan ialah suatu investasi luar biasa dalam segala prakarsa lingkungan ini…dalam dua cara: satu ialah investasi keuangan yang kasat mata, kedua ialah laba yang besar dalam investasi dan karena pegawai baru biasanya adalah orang muda yang idealis dan baru saja lulus kuliah. Mereka ingin bekerja dalam sebuah perusahaan dengan suatu tujuan yang bijak terhadap generasi selanjutnya. Dan mereka menganggap PepsiCo sungguh membuat perubahan dalam lingkungan secara keseluruhan. Mereka sungguh ingin bekerja di PepsiCo karena mereka ingin sebuah perusahaan yang bekerja demi makna daripada sekadar mengambil untung.”

Menekuni bisnis berarti membuat keputusan-keputusan yang etis. Terdapat kewajiban moral untuk berperilaku baik terhadap lingkungan, komunitas lokal dan nasional serta pegawai. Juga terdapat kewajiban praktis: perusahaan yang berperilaku buruk bisa kehilangan ‘izin usaha’-nya yang diberikan oleh kepercayaan komunitas yang menjadi wadahnya bergerak. Orang membeli merek yang mereka percayai. Di dunia modern, ‘kepercayaan’ memiliki konteks luas yang jaub melampaui kepercayaan terhadap merek untuk memberikan janjinya dengan segera dan mencakup sejumlah perilaku etis. Orang-orang berbakat semakin ingin bekerja untuk perusahaan yang mereka yakini membuat kontribusi positif terhadap masalah dunia dan lokal dan yang bergerak secara etis. (*/Akhlis)

Sumber:
http://www.ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/174-rencana-bisnis/10824-kepercayaan-sebagai-aset-usaha.html

Menjadi Entrepreneur yang Visioner


Views :896 Times PDF Cetak E-mail
Senin, 05 September 2011 16:28
Satu karakteristik penting dari entrepreneur yang sukses ialah kemampuan mereka untuk melihat gambaran yang lebih besar. Seorang entrepreneur bisa memprediksi dengan baik perubahan signifikan dalam pasar atau dalam masyarakat sebagai suatu kesatuan memiliki kelebihan tersendiri.

Pengertian lain dari “melihat gambaran yang lebih besar” ialah memandang perusahaan dari perspektif seluas mungkin sehubungan dengan hubungan dengan karyawan, pemangku kepentingan dan masyarakat sebagai satu kesatuan.

ent_vis0911Bill Gates, mantan CEO Microsoft, ialah salah satu orang pertama di dunia yang melihat bahwa komputer bisa menjadi sebuah produk rumah tangga yang universal. Seorang lulusan perguruan tinggi Harvard University mengenang: “Bill ialah salah satu orang pertama yang saya kenal yang memiliki konsep komputer yang berada di mana-mana. Ia memandang konsep tersebut sebagai suatu konsep masa depan. Ia juga berkata pada saya tentang konsep bahwa setiap orang bisa menyingkirkan buku dan bahan kertas dan mengakses semua hal yang mereka inginkan dengan menggunakan komputer, melakukan semua komunikasi dengan komputer.”

Siswa juga mengingat bahwa Gates membayangkan komputer pribadi akan ditemui di mana-mana seperti di rumah-rumah tetapi tidak di perkantoran.

Profesor Harvard Business School dan penulis Michael Beer menyusun sebuah penelitian tentang entrepreneur yang ia sebut sebagai perusahaan-perusahaan “Komitmen Tinggi Kinerja Tinggi”; perusahaan yang memegang posisi teratas di dalam industri mereka selama 10 tahun lebih dan dalam apa yang disebut Beer sebagai budaya “komitmen tinggi” telah diciptakan.

“Para CEO sangat berbeda dalam kepribadian, latar belakang dan gaya keentrepreneuran. Namun, mereka semua memiliki kesamaan dalam hal tujuan perusahaan. Mereka berbagi pandangan bahwa sebuah perusahaan memiliki tujuan yang lebih besar daripada hanya mencari laba dan meningkatkan harga saham, meskipun mereka semua sangat berfokus pada profitabilitas dan menganggapnya penting untuk mencapai tujuan yang lebih besar bagi perusahaan. Mereka memiliki pandangan yang mencakup banyak pemangku kepentingan dari perusahaan sebagai kebalikan dari pandangan pemegang saham. Tujuannya yaitu menambah nilai terhadap pegawai, pelanggan, komunitas dan masyarakat, bukan hanya pemangku saham. Para CEO ini bekerja dari kepercayaan dan prinsip mereka yang terdalam. Tujuan mereka ialah mewariskan sesuatu kepada perusahaan yang besar.”

Entrepreneur yang memiliki gambaran lebih besar sehubungan dengan perubahan pasar dan perubahan dalam masyarakat sebagai satu kesatuan memiliki kelebihan tersendiri dibanding pesaing lainnya. Entrepreneur dalam perusahaan yang paling berhasil terbiasa untuk memandang perusahaan sebagai sebuah kesatuan. Ia mempertimbangkan pegawai, konsumen dan setiap pemangku kepentingan serta pemangku saham lainnya. Para entrepreneur ini mempertimbangkan hubungan perusahaan dengan masyarakat dan memikirkan tujuan lebih besar yang dimiliki perusahaan. (*/Akhlis)

Sumber:
http://www.ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/174-rencana-bisnis/10856-menjadi-entrepreneur-yang-visioner.html