Rembang-Lutfi Hasyim, balita laki-laki penderita bibir sumbing, saat ini kondisinya sangat memprihatinkan. Dua bulan terakhir keluar masuk rumah sakit menghabiskan biaya jutaan rupiah, sedangkan orang tuanya bukan termasuk peserta Jamksesmas atau JKRS.
Bayi berusia empat bulan anak pasangan suami-istri, Sapuan 30 tahun dan Ami Daniasih 27 tahun, warga RT 3/ RW 1 Desa Dasun Kecamatan Lasem, sepekan terakhir tergolek lemah tak berdaya di ruang perawatan anak RSUD Dr Sutrasno Rembang, setelah beerapa hari sebelumnya mendapat perawatan intensif di ruang ICU.
Selain menderita bibir sumbing, Lutfi juga diketahui tak memiliki langit-langit di rongga mulutnya. Karena sering kesulitan ketika hendak disusui, bayi
Ami Daniasih ibu si bayi mengatakan, sebenarnya bayinya sudah diperbolehkan dibawa pulang. Tetapi karena belum mampu melunasi biaya pengobatan dan perawatan sebesar hampir Rp 4 juta, maka untuk sementara anaknya terpaksa masih berada di ruang perawatan.
Dia berharap ada dermawan yang mau memberikan bantuan untuk meringankan biaya pengobatan dan perawatan anaknya, agar secepatnya Lutfi bisa dibawa pulang ke rumah
Sementara itu Dr Maya, spesialis dokter anak RSUD Dr Sutrasno menjelaskan, untuk melakukan operasi bagi bayi penderita bibir sumbing dengan usia dibawah 6 bulan, syarat utama yang harus dipenuhi yaitu sedikitnya memiliki berat tubuh 2 kilogram. Sementara Lutfi belum mencapai berat minimal yang disyaratkan, sehingga belum bisa dioperasi.
Terpisah, Kepala Desa Dasun Sujarwo saat dikonfirmasi mengatakan, keluara Sapuan tak memiliki kartu jamkesmas maupun JKRS, namun walau begitu pihaknya selaku kepala desa tetap membantu mencarikan solusi untuk meringankan beban yang dialaminya, dengan berusaha mengajukan bantuan kepada Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Rembang, Hj Umi Jazilah Salim.
Hanya saja Dia disarankan mengajukan permohonan tertulis berikut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar