Rembang-Di tahun-tahun mendatang, kebtuhan sekolah siswa SMKN 2 Rembang dipastikan tidak akan memberatkan orang tua atau wali. Mulai tahun pelajaran 2011-2012, sekolah setempat mengembangkan program pendapatan asli siswa (PAS).
Kepala SMKN 2 Rembang, Gatot Raharjo mengatakan, di tahun pelajaran ini program PAS baru dilaksanakan siswa jurusan agrobisnis perikanan. Kegiatan berupa budidaya ikan lele, didanai anggaran sekolah, keuntungan yang didapat menjadi milik siswa.
Gatot Raharjo menyebutkan, bibit yang dibudidayakan jenis maseremo dan paiton, jenis ikan lele yang cocok dikembangkan di daerah kering seperti Rembang. Diakui dua jenis bibitan ikan lele sedikit mahal dibandingkan yang lain, seharga Rp 200 per ekor, namun memiliki Kelebihan lebih cepat besar, sehingga bisa efisien menggunakan dana untuk anggaran pakan. Sampai dengan panen per kolam berisi 5 ribu ekor bibit membutuhkan pakan sekira 40 kilogram, dengan masa pertumbuhan mencapai 80 hari.
Lanjut Gatot, lahan kosong di sekolah dimanfaatkan dibuat 5 kolam lele, masing-masing 3 berukuran 1 kali 1,5 meter untuk menabur bibit, setelah berusia 2 minggu dipindahkan kolam pembesaran berukuran 2 kali 3 meter dan 3 kali 4 meter. Setiap hari siswa jurusan agrobisnis perikanan diberi kewajiban membersihkan kolam dan memberi pakan.
Menurut Gatot Raharjo, dari uji coba 1.000 bibit lele yang ditebar awal Agustus diketahui tingkat kematian sekira 20%, masih dalam ukuran wajar. Saat panen, dari penimbangan tercatat per kilogram berisi rata-rata 12 ekor dan bila dijual di pasaran dihargai Rp 11 ribu per kilogramnya.
Gatot Raharjo menyebutkan, program PAS akan dikembangkan menjadi kegiatan inti plasma dimana seluruh siswa jurusan agrobisnis nantinya harus memiliki satu kolam lele di rumah. Pihak sekolah membantu permodalan dan hasil panen nanti dipasarkan melaui koperasi sekolah, untuk praktek mata pelajaran pemasaran.
Ditambahkan, selain di lingkup SMKN 2 Rembang, pihak sekolah juga memiliki kolam pengembangan ikan lele di Kecamatan Lasem yang pengelolaannya dilakukan oleh siswa jurusan agrobisnis perikanan, seusai pulang sekolah. Tempat praktek bisnis centre tersebut didanai sekolah, untuk maju atau mundurnya usaha tergantung kepada keseriusan siswa dalam mengelolanya, karena ditujukan untuk mencapai sasaran akhir, menumbuhkan jiwa kewirausahaan agar kelak mereka mandiri.
Ditegaskan, setelah program PAS sukses dijalankan siswa jurusan agrobisnis perikanan, kedepan akan dilaksanakan siswa jurusan nautika kapal perikanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar