Selasa, 13 September 2011 10:57 |
Bagi sebagian orang, berurusan dengan teknologi membuat kepala jadi pusing. Namun, bagi sebagian orang lagi, teknologi bisa menjadi hal yang sangat menyenangkan, bahkan menguntungkan. Cerdas dan berbakat. Itulah Achmad Zaky. Pria berusia 24 tahun ini memutuskan untuk menggeluti bisnis di bidang teknologi informasi (TI). Zaky mengaku mempunyai hobi dengan apapun yang berhubungan dengan TI sejak masih kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB). Dengan modal awal sekira Rp20 juta, lalu Zaky mendirikan sebuah perusahaan software developer SMS di Bandung pada 2006, yakni Deft Technology. Sebagai seorang pebisnis pemula, omzet yang didapatkannya bisa dibilang cukup besar, yakni sekira Rp15 juta untuk satu produk perangkat lunak. Pada saat itu, biasanya Zaky menangani enam proyek dalam satu tahun. Setelah lulus kuliah pada 2008, Zaky memutuskan untuk meneruskan bisnisnya di Jakarta. Pasalnya, kata dia, potensi pasar di Jakarta jauh lebih besar daripada Bandung. Sesampainya di Jakarta, perjalanan yang dilalui Zaky tidak semulus seperti apa yang diharapkan. Bahkan, Zaky sempat ditolak beberapa klien ketika menawarkan proposal bisnis. Namun, Zaky tidak langsung putus asa. Lambat laun, bisnisnya terus berkembang. Pada saat ini, perusahaan yang dijalankan Zaky berganti nama menjadi Suitmedia. Zaky lantas mengajak dua temannya, Nugroho dan Fajrin, untuk ikut bergabung. "Mereka adalah teman baik saya dan mahasiswa terbaik pula di angkatan saya waktu itu, jadi saya ajak bergabung,” jelas Zaky ketika ditemui di kantornya di bilangan Mampang Prapatan, Jakarta. PT Kreasi Online Indonesia (Suitmedia) adalah perusahaan yang memberikan berbagai jasa solusi new media seperti membuat perangkat lunak berbasis internet dan mengembangkan aplikasi Android dan BlackBerry untuk beberapa koran nasional. Selain solusi teknis, Suitmedia juga membantu perusahaan untuk menganalisis dan mengembangkan strategi. "Akhirnya setahun lalu kita baru bikin Suitmedia dan ada badan hukumnya. Sebelumnya hanya CV. Saya memiliki rekan kerja yang sangat kompeten. Di sisi lain, saya tidak mau hanya kerja saja, tapi juga terpanggil untuk menciptakan pekerjaan dan memberikan manfaat terhadap orang lain lewat produk kami," kata Zaky. Menurutnya, Suitmedia telah dipercaya menangani proyek dari perusahaan-perusahaan besar, sebut saja Samsung, Telkomsel, dan PT Recapital Advisors. Maka, tak pelak, omzet yang didapat Zaky pun terus bertambah. Hingga akhir tahun 2010 saja, Suitmedia mampu meraup omzet sekira Rp800 juta, dengan modal kerja sebesar Rp40 juta per bulan. Zaky pun optimistis akan mendapatkan omzet hingga Rp1 miliar pada 2011. “Sebenarnya ada enam proyek baru, tapi tiga di antaranya dikerjakan pada 2010. Adapun tiga proyek lain dikerjakan pada 2011,” tutur Zaky. Suitmedia merupakan induk usaha dari beberapa anak usaha seperti Bukalapak.com. Pada saat ini, jumlah pengunjung Bukalapak.com sudah mencapai 11 ribu orang dengan page view sebanyak 200 ribu. Padahal, website yang berbasis jual beli online ini baru resmi beroperasi pada April 2010. "Kami sadar manfaat Bukalapak.com ini banyak, tapi ada komunitas khusus yang bakal merasakan manfaat lapak ini. Nah, kami excited dengan hal ini,” papar Zaky. Untuk memperkuat fondasi bisnisnya, Zaky melakukan dua pendekatan, yakni secara eksternal atau dengan klien dan internal atau dengan sumber daya manusia (SDM) di dalam perusahaan. “Yang penting adalah bagaimana kita memberi nilai tambah yang lebih besar. Misalnya, kami janji memberikan lima, tapi pada hasil akhirnya memberikan tujuh, jadi klien juga senang. Untuk mendapatkan klien baru, biasanya kita terus menjalin komunikasi, mulai dari obrolan secara nonformal. Di situ kita jadi tahu kebutuhan mereka. Networking penting sekali,” ujar Zaky. Selain itu, SDM juga merupakan salah satu poin yang menjadi prioritas Zaky. Pada saat ini, Suitmedia telah mempunyai karyawan 13 orang. Ke depan, Zaky akan merekrut tambahan SDM. “Kita sangat concern untuk pengembangan SDM, maka ada konsep mentor. Jadi seorang manajer harus bisa mementor lah, tidak bisa hanya perintah ini itu,” tutur Zaky. Menurut Zaky, ke depan, bisnis TI sangat berpotensi besar untuk berkembang. Maka, Zaky berencana melakukan beberapa hal guna memajukan usahanya, yakni mulai dari memperbaiki sistem keamanan di Bukalapak.com hingga membuat website jejaring sosial. “Ke depan, rencananya akan mengembangkan potensi-potensi yang kami punya. Untuk saya, bisnis adalah menciptakan nilai tambah, yakni bagaimana kita menyelesaikan masalah klien. Kita pikirkan yang terbaik untuk mereka,” ujar Zaky. Zaky mengakui, hingga saat ini, dia masih terkendala beberapa hal seperti masalah komunikasi, terutama dengan klien asing, keterbatasan SDM hingga cara mengatur pemasukan dan pengeluaran. “Tantangan berbisnis yang terbesar ya SDM tadi, rekrutmen sangat susah. SDM kita masih amat sangat susah. Kebanyakan TI di Indonesia lebih ke teknis dan bukan hal-hal yang fundamental seperti konseptual. Saya juga harus belajar bagaimana mengatur pemasukan supaya tidak kebanjiran order,” tegas Zaky. Tak hanya itu, Zaky juga sadar betapa pentingnya untuk belajar lebih banyak mengenai manajerial. "Maka dari itu, setiap hari Jumat, kita biasanya datangkan tokoh-tokoh yang tahu betul tentang manajerial dan kita bisa belajar bersama di situ. Kawan-kawan di sini juga bisa terpacu masing-masing untuk mengembangkan diri mereka sendiri, melalui open source contohnya. Hal ini kan sangat menarik,” papar Zaky. Kendati demikian, Zaky memastikan, hingga saat ini dia belum pernah menerima keluhan yang serius dari klien. “Soal keluhan dari klien ya hampir tidak ada. Mungkin pernah ya, kita kerjakan suatu proyek, tapi kendalanya lebih ke komunikasi. Bukan merupakan kekecewaan konsumen pada produk akhir kami,” jelasnya. Zaky berharap, masih banyak anak muda Indonesia lainnya yang tertarik menggeluti dunia bisnis. Potensi anak muda Indonesia besar sekali. Pesan Zaky ke mereka yang mau memulai bisnis adalah kerjakan yang mereka suka dan tekuni saja. Tekun, sabar, dan kerjakan apa yang disukai. Lantas, jangan selalu ingin hasil yang instan karena semua butuh proses,” tandas Zaky. (*/Koran Sindo) |
Sumber:
http://ciputraentrepreneurship.com/teknologi-informasi/11097-achmad-zaky-raup-untung-lewat-bisnis-ti.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar