Senin, 19 September 2011
budidaya ikan arwana di jogja
Budidaya ikan arwana di DIY ternyata memiliki prospek cerah. Bahkan untuk pemenuhan ekspor ke Cina sebesar 15 ribu ekor per bulan, kini baru terpenuhi separuhnya saja.
Ketua Kelompok Peternak Ikan, Mina Karya, Santoso mengungkapkan, kelompoknya sudah 6 tahun mengelola ikan Arwana dan hasilnya selalu memuaskan. "Kami sudah mengekspor ke Singapura dan China. Ke depan, prospek masih sangat luas, karena di DIY baru kami yang membudidayakan ikan asli Kalimantan ini," ungkapnya saat menemui kunjungan Gubernur DIY dan jajaran di kolamnya Dusun Blendangan, Tegaltirto, Berbah, Sabtu (18/6).
Menurut Santoso, budidaya ikan Arwana juga tidak terlampau sulit. Hanya memperhatikan air serta suhunya. "Kendalanya itu hanya jamur. Makanya, jangan sampai airnya bersuhu dibawah 25 derajat. Sedangkan pakannya hanya dengan katak atau ikan bawal kecil," imbuhnya.
Sedangkan musim panen bagi ikan Arwana biasa terjadi di Bulan Desember hingga Juni tiap tahunnya. Dalam sebulan masa panen, bisa dilakukan 4 hingga 7 kali panen. "Untuk tiap ekor indukan, bisa menghasilkan 90 hingga 140 bibit. Bibit inilah yang kita panen. Kemudian, setelah berusia 2 hingga 4 minggu, kita ekspor. Harga per ekornya mencapai Rp 26 ribu," papar Santoso.
Jenis arwana yang dikelola Kelompok Mina Karya ialah Ikan Arwana Silver untuk konsumsi. Ada 12 kolam yang dibangun diatas lahan seluas kurang lebih 2 hektar. Ke depan, pihaknya ingin mengelola jenis Super Red.
Menanggapi hal ini, Gubernur DIY Sri Sultan HB X menyatakan akan turut membantu penyediaan bibit jenis Super Red. "Ada 4 bibit Super Red yang dikelola oleh Dinas Perikanan. Nah, semuanya akan kami sumbangkan untuk dikelola Mina Karya. Prospeknya memang sangat bagus," tandas Sultan.
Pusat Ikan Hias Berbah Sleman Yogyakarta
Menikmati keindahan ikan hias di kolam yang berada di pekarangan rumah, gedung atau akuarium merupakan hal biasa bagi sebagian hobist. Tetapi menikmati keindahan ikan hias di pusat pembenihan merupakan pengalaman yang sangat menyenangkan. Bagaimana tidak menyenangkan, kita bisa menikmati keindahan ikan dari mulai burayak hingga indukan yang berukuran jumbo. Melihat satu ekor arwana berukuran jumbo di akuarium sudah cukup membuat saya berdecak kagum, tetapi melihat ratusan arwana dalam satu kolam, benar-benar mengagumkan. Perjalanan saya kali ini adalah mengunjungi sentra ikan hias di kawasan Blendangan, Tegaltirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta. Lokasinya sendiri cukup mudah dijangkau, karena letaknya yang tidak terlalu jauh dari bandara Adisucipto Yogyakarta. Di kawasan ini sejumlah breeder ikan hias Koi dan Arwana menjalankan aktivitasnya. Berbagai macam jenis koi dapat kita jumpai disana.
Kolam indukan, kolam pembesaran koi dan arwana terhampar luas dalam suasana alam yang segar dan pemandangan yang indah,menambah kedamaian hati pecinta ikan hias yang berkunjung. Ada banyak breeder yang sudah menggeluti bisnis ini sejak bertahun-tahun yang lalu. Konon awalnya mayoritas adalah peternak ikan untuk konsumsi, akan tetapi melihat peluang bisnis ikan hias terutama koi dan arwana lebih menjanjikan keuntungan, perlahan-lahan mereka beralih ke budi daya ikan tersebut.
Kolam Pembenihan Koi
Kolam pembenihan merupakan tempat memijahkan indukan-indukan koi . Indukan-indukan koi ini biasanya dipilih dari koi yang memiliki kualitas unggul. Setelah indukan koi cukup umur untuk dipijahkan dan telur sudah cukup matang dalam perut koi, maka indukan dipisahkan dalam kolam tersendiri yang dikondisikan sedemikian rupa agar koi betina mau bertelur dan koi jantan mau membuahi telur-telur yang dibuahi. Setelah telur selesai dikeluarkan dan dibuahi, indukan perlu dipindahkan dari kolam pembenihan . Setelah sekitar empat hari telur-telur mulai menetas dan berubah menjadi burayak.
Kolam Pembesaran
Burayak koi yang sudah cukup umur dipindakan pada kolam pembesaran sampai umur beberapa bulan. Kolam pembesaran biasanya berupa kolam tanah (mud Pond). Burayak koi biasanya memakan makanan alami, yang banyak terdapat di kolam tanah. Akan tetapi pemberian makanan tambahan akan lebih bagus untuk pertumbuhan koi. Pada periode tertentu Koi-koi ini perlu diseleksi berdasarkan ukuran dan kualitasnya. Seleksi ukuran dilakukan untuk koi yang berujuran jumbo (Cepat pertumbuhan) dan koi yang lebih kecil. Koi kecil cenderung kalah dalam persaingan berebut makanan dan koi jumbo cenderung menang bersaing dalam berebut makanan. Fase kedua adalah seleksi kualitas koi,meskipun berasal dari indukan yang sama anakan koi memiliki kualitas yang beragam. Koi kulitas super, kualitas A, kualitas B dan kualitas sayur dipisahkan. Koi kualitas unggul dipertahankan untuk pembesaran atau dijual ke hobist dengan harga tinggi sedang koi afkiran dengan kualitas rendah dijual sebagai ikan lauk.
Kolam Indukan
Indukan Arwana
Indukan koi dan arwana berkualitas ditampung dalam kolam tersendiri, makanan, kualitas air dan lingkungan betul-betul terjaga. agar indukan tersebut benar-benar sehat dan siap menghasilkan anakan ikan koi dan arwana yangbermutu tinggi. Kolam indukan koi berada pada kolam semen dengan sistem filtrasi dan aerasi yang optimal, selain ikan sehat juga dapat dinikmati keindahannya. Tidak jarang indukan ini sering diikutsertakan dalam berbagai macam kontes koi. Kolam indukan arwana berada pada kolam tanah (mud pond) yang airnya berasalah dari sungai di dekatnya. Meskipun berasal dari sungai kualitas air benar-benar terjaga. Indukan arwana sekilas nampak seperti monster dan buas, tetapi sepenarnya sangat jinak dan indah. Jenis arwana Super Red yang cukup langka bisa dijumpai di kolam indukan. Indukan terbanyak adalah jenis silver yang jumlahya puluhan bahkan mungkin ratusan yang tersebar dibeberapa kolam.
Selain meninjau panen ikan Arwana di Blendangan, Tegaltirto, Sultan dan rombongan juga meninjau panen udang galah di Kadipolo, Sedangtirto, Berbah. Disini, Sultan berharap petani ikan udang memperhatikan pembibitan. "Selama ini, untuk bibit udang selalu mengambil dari luar daerah. Makanya akan lebih bagus jika kita usahakan lahan yang khusus untuk pembibitan," ungkap Sultan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar