Suatu gas yang berada
dalam suhu tertentu
dikatakan memiliki
energi dalam. Energi
dalam gas berkaitan
dengan suhu gas
tersebut dan
merupakan sifat
mikroskopik gas
tersebut. Meskipun gas
tidak melakukan atau
menerima usaha, gas
tersebut dapat memiliki
energi yang tidak
tampak tetapi
terkandung dalam gas
tersebut yang hanya
dapat ditinjau secara
mikroskopik.
Berdasarkan teori
kinetik gas, gas terdiri
atas partikel-partikel
yang berada dalam
keadaan gerak yang
acak. Gerakan partikel ini
disebabkan energi
kinetik rata-rata dari
seluruh partikel yang
bergerak. Energi kinetik
ini berkaitan dengan
suhu mutlak gas. Jadi,
energi dalam dapat
ditinjau sebagai jumlah
keseluruhan energi
kinetik dan potensial
yang terkandung dan
dimiliki oleh partikel-
partikel di dalam gas
tersebut dalam skala
mikroskopik. Dan, energi
dalam gas sebanding
dengan suhu mutlak
gas. Oleh karena itu,
perubahan suhu gas
akan menyebabkan
perubahan energi dalam
gas. Secara matematis,
perubahan energi dalam
gas dinyatakan sebagai:
untuk gas monoatomik
untuk gas diatomik
Dimana ∆U adalah
perubahan energi dalam
gas, n adalah jumlah
mol gas, R adalah
konstanta umum gas (R
= 8,31 J mol−1 K−1, dan
∆T adalah perubahan
suhu gas (dalam kelvin).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar