Selasa, 06 September 2011

Lebih dari setengah milyar umtuk Tradisi sedekah Laut

Rembang-Desa Tasikagung Kecamatan Rembang, termasuk salah satu desa nelayan terbesar di Kabupaten Rembang. Setiap tahun dibulan syawal warga desa Tasik Agung mensyukuri berkah dari hasil melaut dengan kegiatan sedekah laut, bertepatan dengan perayaan tradisi kupatan.


Kegiatan ini menjadi salah satu budaya turun-temurun desa nelayan sepanjang pantura, dengan tradisi larung sesaji. Yakni membuat Miniatur kapal berisi kepala kambing, bunga dan perlengkapan sesaji yang dilepas di laut seusai dikirab berkeliling di jalan protokol dalam kota. Tradisi ini ternyata tidak sedikit membutuhkan biaya dalam penyelenggaraannya.


Kepala Desa Tasikagung Supolo menjelaskan, total biaya penyelenggaraan kegiatan sedekah laut tahun ini tercatat lebih dari setengah milyar rupiah. Berasal dari iuran warga, pemilik kapal dan pedagang ikan yang bermukim di desa setempat.


Menurut Supolo, kegiatan sedekah laut tahun ini lebih semarak dan meriah karena pendapatan warga meningkat dibanding sebelumnya. Sepanjang awal tahun sampai dengan bulan puasa saat nelayan libur melaut, hampir tidak ditemui kendala. Mereka dapat bekerja dan menghasilkan pendapatan cukup banyak, sebagian diantaranya disumbangkan untuk membiayai sedekah laut.


Sementara itu Kasatlantas Polres Rembang AKP Dudi Pramudia mengatakan, pada pelaksanaan kirab larung sesaji kondisi jalan pantura hampir 2 jam macet. Pasalnya jalur pantura sekitar jembatan karanggeneng ditutup untuk sementara, khususnya selama kirab keluar dari Desa Tasikagung. Hampir seluruh anggota satlantas diterjunkan di sekitar rute jalur kirab, mengatur arus lalu lintas supaya tidak macet.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar