Sabtu, 24 September 2011

Lele Phyton Upaya Perbaikan Mutu Ikan Lele


Mendengar nama Phyton bayangan kita tertuju pada jenis ular yang bisa mencapai ukuran yang sangat besar dan mungkin menakutkan bagi sebagian orang. Akan tetapi jika melihat Lele Phyton, bentuknya jauh berbeda dengan ular phyton. Secara fisik Lele Phyton tidak terlalu jauh berbeda dengan Lele jenis lain seperti Lele Dumbo, Lele Sangkuriang dan Ikan Lele Lainnya. Bentuk fisik Lele Phyton mempunyai mulut kecil, kumis panjang, kepala kecil, sedangkan badannya bulat dan panjang. Secara genetik Lele Phyton merupakan hasil persilangan antara Lele Thailand dengan Lele Afrika yang dikembangkan di Pandegelang, Banten.

Budi Daya Ikan Lele Phyton

Budi Daya Ikan Lele Phyton
Ihwal kelahiran jenis Lele Phyton ini dikembangkan oleh tim persilangan lele yang diberi nama Sinar Kehidupan Abadi (SKA) berlokasi di Desa Banyumundu, Kecamatan Cimanuk, tahun 1997. Tim SKA sendiri yang terdiri dari Wawan Setyawan, Aji Satria Perambah Jati, Teja Swarna Jati, Raja Jati Sonar Baskara, dan Uwak Bayu. Persilangan ini dilakukan karena penyebaran Benih lele dumbo yang berkembang saat itu sudah mulai menurun kualitasnya dan tidak jelas secara genetik.

Peluang usaha budidaya lele yang luas karena permintaan yang terus meningkat membuat bisnis ini banyak diminati orang. Sukses usaha budidaya ikan  lele dumbo dalam skala besar-besaran telah mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas benih lele dumbo yang ada di pembudidaya. Ini karena tidak adanya pengelolaan induk yang baik sehingga terjadi perkawinan sekerabat (inbreeding). Kelahiran Lele Phyton dan Sangkuriang menjadi jawaban untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Keunggulan Lele Phyton

Setelah melakukan serangkaian upaya uji kelayakan, tim SKA akhirnya menemukan Lele Phyton mampu bertahan dalam suhu yang diperlakukan berada di titik ekstrim panas maupun dingin. Selain itu Lele phyton juga memiliki pertumbuhan yang cukup cepat,dari ukuran benih 7-8 cm membutuhkan waktu 50 sampai 55 hari pemeliharaan untuk mencapai ukuran konsumsi. Sementara pemeliharaan ukuran benih 9-10 cm hanya butuh waktu 40-45 hari hingga mencapai masa panen.

Untuk sementara ini penyebaran benih Lele Phyton memang masih sangat terbatas, belum semua daerah terjangkau oleh Lele ini. Di Daerah asalnya Pandegelang, benih Lele Phyton ada dua jenis ukuran yang dijual yaitu ukuran 7-8 cm seharga Rp 150,- perekor dan ukuran 9-10 cm seharga Rp 175,- perekor.(Galeriukm).

Sumber:
1.http://www.trobos.com/show_article.php?rid=15&aid=355
2. http://www.radarbanten.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=1389
Related posts:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar