Rabu, 21 September 2011

4 Hal Dasar Seputar Entrepreneurship

4 Hal Dasar Seputar Entrepreneurship Views :949 Times PDF Cetak E-mail
Selasa, 20 September 2011 11:23
Diperlukan sekitar 2 persen entrepreneur dari jumlah penduduk untuk mendukung optimalisasi pertumbuhan ekonomi. Meski dalam jumlah penduduk, Indonesia menempati posisi keempat terpadat di dunia setelah China, India dan Amerika Serikat, namun jumlah entrepreneur-nya masih berada di bawah 2 persen.

Entrepreneur-ConceptData sementara BPS tahun 2010 menyebutkan, jumlah penduduk Indonesia diperkirakan mencapai 238 juta jiwa. Dari jumlah itu, menurut perhitungan Kementerian Koperasi dan UKM, hanya 0,24 persen saja yang menjadi entrepreneur atau berwirausaha. Angka itu tentunya masih sangat rendah dibandingkan negara-negara tetangga seperti Singapura yang mencapai 7 persen serta Malaysia yang menembus angka 5 persen. Prosentase entrepreneur di tanah air yang masih sangat rendah itu pada akhirnya menjadi salah satu penyebab perlambatan laju pertumbuhan ekonomi.

Rendahnya jumlah entrepreneur di Indonesia dikarenakan banyak faktor dan satu diantaranya adalah belum tertanamnya jiwa entrepreneur sejak usia dini. Pengenalan dunia entrepreneurship selayaknya sudah menjadi kurikulum pendidikan. Profesi entrepreneur dengan segala macam seluk beluknya ada baiknya sudah harus diperkenalkan di bangku sekolah dasar, sehingga ketrampilan serta wawasan akan entrepreneurship di benak dan pemikiran para generasi bangsa itu pun mulai terasah.

Dilansir dari situs Teaching Kids Business, mengajarkan entrepreneurship kepada generasi bangsa sebenarnya mudah. Kita bisa memulainya dengan memperkenalkan 4 hal dasar yang berhubungan erat dengan entrepreneurship. Keempat hal yang dimaksud adalah ide, impian, visi dan konsep.

Ide
Dalam dunia entrepreneurship, ide bisa didefinisikan sebagai sesuatu yang perlu dipikirkan, diketahui atau diimaginasikan. Ide dapat berupa rencana, skema, proyek atau niat. Modal dasar seorang entrepreneur adalah ide dan sebaiknya pemikiran mengenai ide ini dikembangkan lagi menjadi sebuah pertanyaan untuk kemudian direalisasikan seperti “bagaimana sebaiknya ide itu diterapkan dengan cara terbaik atau dengan cara yang berbeda” dan sejumlah pertanyaan lainnya.

Impian
Dalam dunia entrepreneurship, impian bisa diartikan sebagai gambaran atau pemikiran. Impian ini dapat berupa harapan atau aspirasi. Seseorang dengan jiwa entrepreneur akan mulai bermimpi setelah mengumpulkan segudang ide di kepalanya. Mimpi itu tentunya berkaitan erat dengan harapan positif serta mengarah pada realisasi langkah menuju keberhasilan.

Visi
Dalam dunia entrepreneurship, visi bisa diartikan sebagai sesuatu untuk menanggapi impian. Setelah seseorang menemukan ide dan kemudian berani untuk memimpikannya, dari situlah visi timbul. Seseorang berjiwa entrepreneur akan mampu melihat serta merangkai dengan jelas di dalam pemikirannya bagaimana ide serta impian bisa berubah menjadi serpihan-serpihan langkah yang mendetil. Dan untuk menggapai hal itu, entrepreneur akan berjuang keras dengan mengoptimalkan kreativitasnya.

Konsep
Dalam dunia entrepreneur, konsep bisa diartikan sebagai gagasan abstrak atau kesimpulan ide. Disebut demikian karena konsep biasanya digunakan sebagai sebuah tahapan untuk menunjukkan bahwa seseorang telah memikirkannya dari awal namun dia belum benar-benar merealisasikannya ke dunia nyata atau belum menemukan cara yang efektif untuk mewujudkannya. Bagi yang berjiwa entrepreneur, konsep tersebut pasti bisa diwujudkan dengan berbagai cara yang kreatif. (*/ely)

Sumber:
http://www.ciputraentrepreneurship.com/pendidikan/serba-serbi/165-entrepreneurship/11278-4-hal-seputar-entrepreneurship-ide-impian-visi-konsep.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar