Rembang-Perayaan tradisi kupatan yang berusia puluhan tahun hendaknya dikembangkan agar tidak monoton. Bila memungkinkan event yang sarat budaya lokal ini mampu dijual sebagai obyek wisata di tataran nasional.
Hal tersebut disampaikan Bupati Rembang, H.Moch Salim, Senin siang seusai membuka peayaan tradisi kupatan yang dinamakan gebyar syawalan tahun 2011 di tempat wisata Dampo Awang Beach Taman Rekreasi Pantai Kartini (DABTRPK) Rembang.
Bupati menghendaki Kedepan agar SKPD Pariwisata membuat konsep menyinergikan perayaan tradisi kupatan terpadu dengan larung sesaji yang menjadi bagian kegiatan sedekah laut beberapa desa nelayan yang berdekatan dengan lokasi wisata DABTRPK.
Dicontohkan oleh H.Moch Salim diharapkan adanya festival pantai dengan kegiatan mengoptimalkan potensi pantai, antara lain lomba voli pantai, lomba dayung perahu dan lainya. Sehingga waktu pelaksanaan tradisi kupatan bertambah lama, makin semarak dan mendatangkan lebih banyak wisatawan berkunjung ke Rembang.
Lebih lanjut H.Moch Salim menyebutkan, Pemkab Rembang sendiri juga menaruh perhatian besar dalam pengembangan wisata di jalur pantura. Gedung Balai Kartini yang kurang maksimal menyumbang pendapatan asli daerah (PAD), ditawarkan kepada calon investor untuk dirombak menjadi perhotelan bintang
Ditambahkan, adapun untuk program sea front city yang telah dicanangkan, untuk lokasi wisata DABTRPK kedepan akan direklamasi dengan mendatangkan pasir kuarsa, sehingga memiliki pantai putih dan menambah wahana hiburan laut seperti menyelam, ski air dan jet ski. Pasalnya tempat wisata yang berada di jantung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar