Rembang-Jajaran dinas kesehatan Kabupaten (DKK) Rembang bekerjasama dengan instansi terkait dalam pengamanan operasi lebaran dan syawalan telah menyiapkan berbagai langkah untuk mengantisipasi terjadinya ancaman kesehatan. Salah satunya menyiagakan kegiatan Survelen penyakit menular (Epidemologi).
Kepala DKK Sutejo menyebutkan, dengan mobilitas arus mudik masyarakat sangat tinggi saat lebaran, dan kabupaten Rembang merupakan pintu gerbang perbatasan jawa tengah dan jawa timur, sehingga dari sisi kesehatan arus mudik merupakan ancaman terjadinya penularan penyakit, dimana pemudik dari luar kota datang atau lewat Rembang tidak menutup kemungkinan menularkan atau membawa ancaman penyakit menular.
Oleh karena DKK telah menyiagakan kegiatan Survelen penyakit menular( Epidemologi) dengan menyiapkan puskesmas selama lebaran 24 jam dengan harapan membantu rasa aman masyarakat di bidang kesehatan, dengan tersedianya prasarana kesehatan yang memadai.
Sutejo lebih lanjut berpesan agar masyarakat waspada penularan penyakit bawaan daerah endemis yang dibawa oleh para pemudik, seperti penyakit malaria. Disamping ancaman Penyakit, dari situasi arus lalu lintas yang padat juga menjadi ancaman resiko terjadinya laka lantas, sehingga bisa menimbulkan korban jiwa baik luka berat , luka ringan maupun meninggal dunia.
Selain itu telah disiagakan personel dilapangan, terutama ditempatkan di 5 posko di jalur pantura bersama dengan jajaran Satlantas Polres Rembang dan Dinhubkominfo. Tim ini meliputi 1 sopir, 1 ambulance dan 2 tenaga medis ditempatkan dimasing-masing posko.
Dinas kesehatan juga telah menyiapkan secara maksimal UGD-UGD di masing-masing puskesmas selama 24 jam penuh sebagai langkah antisipasi memasuki lebaran syawalan dan kupatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar