Rembang-Walaupun baru-baru ini beberapa wilayah di Rembang sudah diguyur hujan namun kondisi ini masih belum berpengaruh. Karena apabila musim kemarau ini masih berlanjut petani palawija diperkirakan akan mengalami gagal panen, karena sebagian besar lahan pertanian masih mengandalkan kondisi alam dengan turunnya hujan. Hal tersebut dikatakan kepala desa Ngulaan kecamatan Bulu Sarman.
Sarman mengakui dengan kondisi musim kemarau saat ini banyak petani di desanya membiarkan lahannya mangkrak karena tanaman polowijo yang ada sulit diandalkan disebabkan mulai kesulitan air.
Kondisi yang sama juga dialami oleh beberapa petani desa di wilayah rembang diantaranya disejumlah desa di kecamatan pamotan dan sulang, yang lebih awal dilanda kekeringan, bahkan sudah mendapatkan droping bantuan air bersih.
Untuk membantu mengatasi kekurangan air bersih, Pemerintah kabupaten Rembang secara bertahap mulai menyalurkan droping Bantuan air bersih. Data pemkab rembang dari 287 desa di Kabupaten Rembang, sebanyak 80 desa dinyatakan daerah rawan kekeringan dan 20 desa diantaranya kini kesulitan memperoleh air bersih..
Kabag Kesra Setda Rembang Maskub menginformasikan, tahun ini Pemkab Rembang melalui bagian kesra mengalokasikan anggaran sebesar 300 juta rupiah untuk alokasi bantuan air bersih guna membantu meringankan beban warga.
Sementara itu kepala bagian hubungan pelanggan PDAM Rembang Rochmat Ipdadi saat dikonfirmasi menyatakan, PDAM Rembang siap membantu pemkab rembang apabila diminta untuk membantu pengedropan air bersih di wilayah desa yang dilanda kekeringan.
Ditambahkan, Kondisi sumber mata air dan embung untuk mensuplai kebutuhan air PDAM diakuinya masih tercukupi dan pelayanan kepada pelanggan masih tetap terjaga. Dengan kondisi musim kemarau ini pelanggan PDAM dihimbau untuk dapat berhemat dalam penggunaan air.
Rochmat menambahkan PDAM sudah menyiapkan 6 mobil tangki air untuk membantu mensuplai pengedropan bantuan air bersih apabila diminta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar