Kamis, 15 September 2011

Panen Garem Melimpah Harga Beli Pasar Rendah

Rembang-Usaha garam seakan tak pernah berhenti menyisakan problem bagi para petani. Disaat anomali cuaca mereka tak bisa bekerja, sedangkan di musim kemarau saat puncak produksi seperti kali ini, ternyata harga beli pasar rendah.


Musim kemarau sejak akhir bulan Juli lalu membuat ceria pemilik tambak dan petani garam rakyat di Kabupaten Rembang. Setelah tahun lalu terpuruk akibat anomali cuaca, kini mereka kembali bergairah karena dapat memproduksi garam yang menjadi sandaran dalam menafkahi dan memenuhi kebutuhan hidup keluarga.


Namun para petani garam rakyat masih saja merasakan masalah klasik dari usaha yang digeluti, seakan tak pernah merasakan manisnya garam disebabkan harga jual diatur mekanisme pasar. Harga yang sempat booming terus menurun seiring melimpahnya produksi hasil panen garam di pasaran.


Seperti yang dikatakan Sumarjan salah seorang petani garam dari Desa Purworejo, Kecamatan Kaliori, bahwa beberapa hari terakhir harga garam berkisar 300 rupiah per kilogram, padahal saat panen perdana akhir Juli lalu sempat mencapai 550 rupiah.


Ia menyebutkan, idealnya garam rakyat agar mendatangkan keuntungan dan meningkatkan kesejahteraan para petani, dengan harga pada level 800 rupiah per kilogram. Para petani garam rakyat hanya bisa pasrah dengan kondisi harga jual saat ini, karena tidak memiliki nilai tawar atas harga jual di pasaran.


Terpisah, Rasmani ketua klaster garam rakyat menyampaikan, stakeholder pergaraman di Kabupaten Rembang hendaknya mengusahakan bantuan mesin suling, pengolah air laut menjadi butiran garam tersebut, meski harganya mahal namun sudah selayaknya dibantukan kepada klaster garam untuk meningkatkan kapasitas produksi.


Ditambahkan, klaster garam berharap, agar pemerintah merumuskan harga jual garam rakyat, setidaknya harga bisa stabil dalam kondisi apapun. Sekaligus dibentuk badan penyangga harga garam supaya saat panen raya, hasil produksi tidak dihargai rendah di pasaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar