Rabu, 14 September 2011

TAWARAN KEMITRAAN KULINER ROTI BAKAR

PELUANG USAHA

 
Selasa, 13 September 2011 | 14:23  oleh Dea Chadiza Syafina, Bambang Rakhmanto
TAWARAN KEMITRAAN KULINER ROTI BAKAR
Menggigit legitnya laba roti bakar
 
Makan roti menjadi semakin nikmat kalau dibakar atau dipanggang di atas bara api atau wajan tanpa minyak lebih dulu. Aroma gosong roti menambah semangat untuk mengudapnya. Itulah sebab roti bakar banyak penggemar.

Dengan segmen pasar yang luas, usaha roti bakar terus berkembang, terutama di kota besar. Salah satu pengusaha yang mencoba menggeluti usaha roti bakar adalah Irwan Tanusolihin. Dengan kedai Roti Bakar 88, Irwan memperluas bisnisnya tidak hanya di Tangerang.

Irwan mengklaim roti bakar miliknya sebagai satu-satunya roti bakar dengan roti buatan sendiri. "Kami tidak menggunakan roti tawar biasa," ujar Irwan. Lagi-lagi dia mengklaim roti bakar buatannya akan terasa lebih spesial.

Memulai usaha sejak 2002 lalu, Irwan pertama kali mendirikan kedai Roti Bakar 88 di Jalan Kisamaun 118, Pasar Lama, Tangerang. Setelah delapan tahun berjalan atau pada 2010, Irwan mulai menawarkan usaha kemitraan. "Saya berani menawarkan kemitraan setelah proses pengenalan produk sudah cukup kuat," imbuhnya.

Begitu penawaran perdana, saat ini Roti Bakar 88 sudah memiliki tujuh mitra yang tersebar di Bogor, Tanjung Duren, Pamulang, Bumi Serpong Damai (BSD), Karawaci, Gading Serpong, dan Villa Tomang Baru, Tangerang.

Agar bisa menjadi mitra Roti Bakar 88, investor butuh dana investasi senilai Rp 40 juta. Dana tersebut belum mencakup biaya sewa tempat dan perlengkapan usaha seperti meja dan kursi. Modal sebesar Rp 40 juta dibayarkan untuk mendapatkan perlengkapan memasak, neon box Roti Bakar 88, seragam, dan pelatihan karyawan selama satu bulan.

Mitra juga wajib membayar Rp 5 juta sebagai deposit pembelian bahan baku makanan dan minuman. Selain itu juga membayar royalty fee sebesar 5% dari omzet per bulan. Namun, Irwan hanya mengenakan royalty fee untuk mitra yang mampu mengantongi omzet lebih Rp 15 juta setiap bulan. "Mitra yang omzetnya kurang dari Rp 15 juta per bulan tidak dikenakan royalty fee," katanya.

Irwan memakai batas Rp 15 juta karena merujuk rata-rata omzet per bulan yang bisa didapatkan oleh mitra. Omzet akan meningkat menjadi Rp 20 juta per bulan ketika saat memasuki musim liburan sekolah. Roti Bakar 88 sendiri buka mulai pukul 15.00 WIB sampai 00.00 WIB di hari biasa dan hingga pukul 01.00 dini hari saat akhir pekan

Roti Bakar 88 menjual aneka varian menu bakar, mulai roti bakar keju, cokelat, dan pisang. Roti Bakar 88 juga menyediakan roti bakar asin dengan campuran telur goreng, telur kornet, atau telur kornet keju.

Tak hanya itu, menu tambahan lain seperti pisang bakar, pancake, burger, sosis, kentang goreng, serta menyediakan juga menu mi instan.

Adapun untuk minuman, ada cappucino, frappucino, lemon squash, minuman cokelat serta aneka jus. Aneka menu makanan dijual dengan harga antara Rp 3.500 hingga Rp 15.000 per porsi. Adapun menu minuman harganya antara Rp 1.000 sampai Rp 10.000 per gelas.

Mitra Roti Bakar 88 di Pamulang, Tasauful Al Hamdi mengaku tertarik bermitra setelah mencicipi sendiri menu-menunya. "Sejak bulan kedua sampai sekarang, omzet bisa lebih dari Rp 15 juta per bulan," kata Hamdi yang memulai usaha sejak April lalu.


Roti Bakar 88
Jl. Kisamaun No. 118
Pasar Lama, Tangerang
Telp: 08161180747

Sumber:
http://peluangusaha.kontan.co.id/v2/read/peluangusaha/77299/Menggigit-legitnya-laba-roti-bakar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar