Rabu, 21 September 2011

WABUP TINJAU BANTUAN BAGI PETANI


Kementrian Pertanian Republik Indonesia, memberikan bantuan sebesar Rp. 500 juta kepada dua Kelompok Tani (Swarga dan Pudak Kencana) yang ada di Desa Muning Baru, Kecamatan Daha Selatan. Penggunaan bantuan tersebut ditinjau oleh Wakil Bupati HSS H. Ardiansyah, S. Hut didampingi Kepala Dinas Pertanian Kab. HSS saat berkunjung ke Desa Muning Baru pada Rabu (21/9) lalu. Bantuan yang diberikan digunakan untuk pembuatan saluran bagi para petani agar memudahkan distribusi penjualan hasil-hasil pertanian ke daerah-daerah lain. Selain itu, bantuan juga digunakan untuk pembelian pompa air, untuk membuat pondok pertemuan bagi para petani, bahkan untuk modal penanaman.

Desa Muning sendiri, merupakan salah satu Desa sentra penghasil semangka di Kab. HSS. Selama kurun waktu seminggu terakhir, harga semangka yang dijual mengalami penurunan. Untuk harga normal, buah semangka biasanya dijual sekitar Rp. 3000,-/kg, yang dalam satu hektar mampu menghasilkan sebanyak 34 ton. Sedangkan ketika mengalami penurunan, harga semangka dijual hanya sekitar Rp. 500,-/kg, dan dalam satu hektar pendapatan para petani hanya setengah dari pendapatan harga normal. Penurunan ini salah satunya terjadi karena panen semangka yang secara serentak dilakukan oleh para petani, sehingga jumlah semangka di pasaran meningkat. Panen semangka ini terjadi di seluruh Desa penghasil semangka, yaitu Desa Samuda, Desa Baru Jaya, Desa Muning Baru, Desa Muning Tengah, dan Desa Banjarbaru. Panen yang dipercepat ini juga disebabkan karena kekhawatiran para petani akan serangan ulat pada tanaman semangka, perubahan iklim, serta bermunculannya jenis-jenis buah yang lain di pasaran. Hal ini dikatakan oleh Lamsuni, petani semangka Desa Muning baru Kecamatan Daha Selatan. Harga semangka yang mengalami penurunan ini, ditambah dengan masih sulitnya para petani melakukan pemasaran ke luar daerah. Hal senada juga dikatakan oleh Yusri (Ketua Kelompok Tani Swarga) dan Arsani (Ketua Kelompok Tani Pudak Kencana). Hingga saat ini pemasaran masih dilakukan secara lokal, dan jika dijual di luar daerah, para pengecer akan langsung datang ke Desa-desa tersebut untuk kemudian dibawa ke daerahnya masing-masing.

Pemerintah Daerah melalui Dinas Pertanian Kab. HSS turut menfasilitasi dan mendukung kebutuhan para petani. Mengatasi permasalahan yang dihadapi petani semangka tersebut, Pemerintah Daerah mengarahkan agar para petani memanfaatkan Koperasi dalam penjualan, menekan biaya produksi, serta perluasan pasar. “Bantuan yang diberikan oleh Pusat sebaiknya dikembangkan menjadi Koperasi, sehingga jika ada petani yang kekurangan modal, bisa didapatkan melalui Koperasi, wilayah penjualan juga perlu untuk diperluas bukan hanya ke luar daerah tapi juga ke supermarket bahkan kalau perlu dijual melalui internet”, ujar Ruhaimi Alman. (Ai/hms)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar