Kamis, 25 Agustus 2011

14 Group Ramaikan Festifal Thong-thong Lek tradisional

Rembang-Dinas kebudayaan pariwisata pemuda dan olahraga kembali malam ini menggelar festival musik tradiisional thong-thong lek tahun 2011 dalam menyemarakkan hari raya Idul fitri.


Festifal diikuti 14 Peserta yaitu Ayanx dari gegunung kulon, purbaya dari Kuangsan, RNC dari Pulo, New ortega dari Soditan, puyenx dari Magersari, bosemac dari Jolotundo serta alexsas dari Sumberjo. Sedangkan 7 peserta lainnya yaitu RSM dari Rembang, New Elben dari Gunungsari, Pagoda dari Pragu, Sonex, El Balasic, New Gawat dan Lapendos dari Waru. Festifal juga dimeriahkan 17 Group peserta thong-tong lek elektronik sebagai penggembira.


Penyelenggaraan festifal kali ini masih difokuskan pada musik tradisional sedangkan peserta thong-thongklek elektrik masih sebatas penggembira.


Panitia penyelenggara Karsono sekaligus Kabid kebudayaan mengatakan, pelaksanaan kegiatan digelar mulai malam ini tanggal 25 agustus dengan pentas keliling start dibelakang pendopo kabupaten, dan finish di galonan. Sedangkan hari jumat 26 agustus Grand final pentas panggung dihalaman stadion krida rembang.


Materi lagu wajib yang diusung bernuansa religi islami yakni lagu wajib Aba ta sta dan Tobat Maksiat dari Wali. Sedang lagu pilihan Rembang Bangkit, Ketaman asmoro, ngamen 2, Tombo ati, hari Jumat, istri solekhah dan Perdamaian.


Karsono menambahkan semua peserta lomba thong-thong lek tradisional maksimal hanya diperbolehkan memakai kendaraan cold diesel. Kejuaran diambil 1,2,3 dan harapan 1, 2 ,dan 3. Mendapatkan piala dan uang pembinaan dengan nominal Rp 1,5 juta, 1 juta dan 500 ribu rupiah


Sedangkan Harapan dan Keinginan Peserta elektrik untuk biisa mengikuti lomba tahun ini belum bisa terkabul, Menurut Karsono, masih mempertimbangan berbagai aspek menyangkut finansial, keamanan, juri dan persiapan lainnya. Rencananya pada pelaksanaan tahun 2012 nanti diupayakan peserta thong-thongklek elektronik bisa mengikuti lomba.


Karsono menambahkan, tradisi festifal thong-thong lek ini diharapkan bisa mengangkat kota rembang, karena satu-satunya tradisi di propinsi jawa tengah yang digelar menjelang hari raya idul fitri, dan sudah ada sejak tahun 1972 hingga sekarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar